PENGEMBANGAN BIODIVERSITAS SEKTOR PERTANIAN

Standar

PENGEMBANGAN BIODIVERSITAS SEKTOR PERTANIAN, PERIKANAN KELAUTAN

Oleh Hastuti  Wibowo

Magister PIPA Unja

Pendahuluan

Latar Belakang

Indonesia merupakan daerah tropis yang dilalui garis katulistiwa, ini artinya Indonesia merupakan daerah yang memiliki biodiversitas tinggi. Biodiversitas atau keanekaragaman hayati yaitu semua perbedaan yang ditunjukkan oleh ciri-ciri makhluk hidup satu dengan yang lainnya mulai dari spesies sama sama, beda spesies, sampai pada ekosistem yang berbeda. Pada lingkungan sama atau beda tetap  kita akan menjumpai keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda-beda. Keanekaragaman dapat dilihat dari variasi bentuk, warna, dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Pada spesies yang sama terdapat persamaan juga perbedaan karena genotpe yang berbeda. Dengan demikian keanekaragaman hayati terjadi karena variasi genoitpe, lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Lngkungan yang berbeda akan menampilkan keanekaragaman yang berbeda.

Biodiversitas mulai dari level organisma yaitu gen, spesies, dan ekosistem. Biodiverstas juga mengacu pada struktur ekologi, fungsi, dan proses mula dari skala spasial lokal, regional, dan global baik dalam komposisional, struktur dan fungsi. Biodversitas struktural berkaitan dengan susunan spasial unit-unit fisk dicirikan dengan strata dalam hutan dan kelas-kelas umur hutan., sedangkan biodiversitas fungsional berkatan dengan proses ekologi. Biodiversitas juga dapat dibedakan alfa, beta, gamma. Alfa dalam habitat, beta antar habitat, gamma antara habitat dan geografi.

Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Taksiran jumlah utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar 300 spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000 spesies, serta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies. Dari data yang telah disebutkan, itu membuktikan bahwa tingkat biodiversitas di Indonesia sangatlah tinggi. (http://fauzzzblog.wordpress.com/2009/12/06/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/)

Manfaat Biodiversitas di sektor Pertanian

Biodversitas dalam pertanian dikenal dengan istilah agrodiversitas yaitu semua organisme yang ada dan hidup dalam pertanian sehingga memberikan fungsi dan proses pada lahan pertanian, perannya mulai dari pengendalian hama, penyerbukan, kesuburan tanah. Maka Manfaat Biodiversitas pada sektor Pertanian adalah meningkatkan hasil pertanian baik kuantitas dan kualitas.

Manfaat Biodiversitas di sektor Perikanan dan Kelautan

Peranan Biodiversitas terhadap sektor Perikanan dan Kelautan merupakan sumber kekayaan perikanan dan kelautan mulai dari keragaman ikan, hewan air, tumbuhan , algae serta monera protista air.

Tujuan Pengembangan Biodiversitas sektor Pertanan, Perikanan dan Kelautan

  1. Memanfaatkan biodiversitas sesuai dengan peranannya dalam lingkungan.
  2. Memanfaatkan interaksi antar makhluk hdup dalam lingkungan
  3. Mengindentifikasi biodiversitas yang ada
  4. Memanfaatkan sklus zat dalam ekosistem
  5. Meningkatkan produksi pertanian, dan perkanan kelautan.

Tinjauan Pustaka

Biodivrsitas Pertanian Indonesia

Selama ribuan tahun makanan manusia dipasok oleh lebih dari 10.000 spesies tanaman. Pemanfaatan spesies tanaman untuk bahan pangan semakin hari semakin berkurang. Hingga saat ini, kita hanya membudidayakan sekitar 150 spesies tanaman.

Keadaan itu menjadi lebih mengkhawatirkan lagi, karena 80% kebutuhan pangan kita ternyata hanya dipasok oleh 12 spesies tanaman saja. Dari 12 spesies tersebut beras, gandum, jagung dan kentang mencakup setengahnya.

Keadaan ini akan terus berjalan hingga beberapa dekade ke depan. Bahkan dengan keluarnya berbagai varietas benih global baik itu hibrida maupun GMO, kemungkinan penyeragaman akan semakin masif. Biodiversitas pertanian pun terancam musnah.

Di Amerika Serikat, tanda-tanda kemusnahan biodiversitas pertanian kontras terlihat. Sebanyak 90% varietas buah dan sayuran yang ada pada awal abad ke-20, kini tak pernah dijumpai lagi di ladang-ladang petani. http://popsains.com/2011/05/biodiversitas-pertanian-semakin-menyusut/

Di Spanyol, pada tahun 1970-an terdapat hampir 400 varietas melon. Sekarang tidak lebih dari 10 varietas melon yang ditanam oleh petani.

Dalam kurun waktu 60 tahun belakangan, Cina kehilangan 90% varietas gandum, Meksiko kehilangan 80% varietas jagung dan India kehilangan 90% varietas padi.

Di Korea hanya 26% varietas tanaman yang dibudidayakan pada tahun 1985 tetap ada hingga tahun 1993.

Biodiversitas Perikanan Kelautan

Yang pertama menyatakan bahwa ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Dalam makalah ini yang dimaksud dengan ikan adalah yang didasarkan pada batasan iktiologis.

Ikan adalah hewan vertebrata berdarah dingin (poikilotermal), yang pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip dan umumnya bernapas dengan insang serta hidup dalam lingkungan air. Secara taksonomis ikan dikenal sebagai kelompok Pisces. Para ahli memperkirakan jumlah ikan di dunia sampai 40.000 spesies. Nelson (1994) mencatat bahwa terdapat deskripsi ilmiah yang sahih bagi 24.600 spesies ikan yang hidup dalam 482 famili dan 57 ordo. Dengan jumlah spesies sebesar itu, ikan menduduki persentase terbesar (48,1%) di antara hewan vertebrata. Secara berurutan persentase hewan vertebrata lainnya ialah Aves 20,7%; Reptilia 14,4%; Mammalia 10,8%; dan Amphibia 6,0% (Lagler et al., 1977). Informasi lengkap tentang spesies ikan dapat dilihat pada buku Catalog of Fishes sebanyak tiga volume yang disunting oleh Eschemeyer (1998).

Ikan menghuni semua bentuk ekosistem apakah laut, perairan payau ataupun perairan tawar. Tempat hidup ikan berkisar dari 11 km di bawah permukaan laut sampai 5 km di atas permukaan laut. Dari jumlah spesies ikan yang telah terdeskripsikan secara ilmiah, sekitar 41% menghuni perairan tawar (Cohen, 1970), yang luasnya hanya 1% luas permukaan bumi. Sisanya yang 58% menghuni laut yang luasnya 70% dari seluruh permukaan bumi. Horn (1972) menyatakan ada disparitas besar antara lingkungan air tawar dan lingkungan air laut dari sudut jumlah spesies per satuan volume air. Dia menghitung bahwa tersedia 113.000 km3 per spesies ikan laut, dan hanya 15 km3 bagi setiap spesies ikan air tawar, atau ruang yang tersedia bagi spesies ikan laut 7.500 kali lipat dibandingkan ikan air tawar.  Bila yang diperhitungkan hanya ikan yang tinggal di perairan pantai sampai batas paparan benua (sampai kedalaman 200 meter), maka spesies ikan ini lebih tinggi 20 kali lipat (290 km3 berbanding 15 km3).

Fakta ini memperlihatkan bahwa kehidupan ikan di perairan tawar jauh lebih berat dibandingkan dengan ikan laut. Belum lagi bila ditambah dengan kondisi perairan tawar yang rawan terhadap degradasi habitat, pencemaran dan lain-lain; semuanya itu memberi tekanan pada keberlangsungan spesies ikan yang pada gilirannya akan memengaruhi biodiversitas http://www.iktiologiindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=5:lampu-merah-biodiversitas-ikan-di-perairan-tawar-indonesia&catid=1:latest-news&Itemid=2

Pengembangan Biodiversitas Pada Sektor Pertanian

Pertanian kembali keasliannya artinya kita kembali pada filosofi pertanian semula meskipun kita menggunakan implkasi dari pengetahuan yang tepat guna untuk pertanian. Tahapan dari pertanian yang kembali keasliannya yaitu :

  1. Pembibitan tanpa rekayasa genetik.

Banyak upaya yang dilakukan untuk mendapatkan bibit yang baik misalnya dengan persilangan pada proses penyerbukannya, seleksi kualitas hasil, seleksi biji, kultur jaringan dengan media agar alami.

  1. Pengolahan Lahan tanpa pupuk anorganik

Menggunakan pupuk organik untuk menjamin kelangsungan kehidupan mikroba dan cacing dalam tanah, sehngga siklus zat dapat berlangsung dan kesuburan tanah dapat dkembalikan . Dapat memanfaatkan tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri sebagai penyedia unsur Nitrogen.

  1. Pengendalian hama tanpa pestisida

Memanfaatkan berbagai tanaman yang memiliki aroma ekstrem atau rasa pedas misalnya mahoni, lada, sereh, kunyit, gambir, dan masih banyak tanaman lainnya. Juga memanfaatkan bentuk predasi antar organisme.

  1. Strategi lainnya seperti : polikultur, tanaman penutup, rotasi tanaman.
  2. Mengembalikan kembali bagian tanaman yang tidak terambil ke dalam tanah dijadkan sebagai pupuk kompos atau mulsa
  3. Memanfaatkan keterkaitan antara jenis serangga polinator dengan jenis tanaman, juga memanfaatkan tanaman yang bersimbosis dengan mikoriza
  4. Diversifikasi dengan peternakan sebagai sumber pupuk dan konsumen rumput.

Pengembangan Biodiversitas sektor Perikanan Kelautan

Kembali pada perikanan dan kelautan rakyat artinya perikanan dan kelautan tidak di monopoli pengusaha besar tetapi bagaimana rakyat diberi keterampilan untuk melakukan perikanan kelautan untuk kehidupannya. Karena ada keterikatan emosi antara rakyat dengan sumber daya perikanan kelautan maka upaya menjaga kelesterian akan terpkirkan dan dilakukan secara spontan karena tanggung jawabnya terhadap kekayaan perikanan dan pembangan kelautan. Contoh kegiatan perikanan kelautan rakyat :

  1. Tambak tanpa beton

Tidak merusak tanah dan tidak mengurangi daerah peresapan air. Jenis ikan yang akan dibudidayakan sesua dengan potensi daerah

  1. Tidak menggunakan pukat harimau

Memberi kesempatan ikan dan hewan air untuk berkembang reproduksi. Bukan pukat harimau tetapi menggunakan jala.

Kesimpulan

Pengembangan Biodiversitas sektor Pertanian, Perikanan dan Kelautan dengan 2 cara

  1. Pertanian yang kembali keasliannya
  2. Perikanan dan kelautan rakyat

Daftar Pustaka

http://popsains.com/2011/05/biodiversitas-pertanian-semakin-menyusut/

http://www.iktiologiindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=5:lampu-merah-biodiversitas-ikan-di-perairan-tawar-indonesia&catid=1:latest-news&Itemid=2

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar